Meniup Makanan Panas Tidak Baik Untuk Kesehatan dan Dilarang Islam

Larangan Meniup Makanan Panas Berbahaya untuk Kesehatan (matanaga.com)

Njajan.com - Masyarakat Indonesia sudah terbiasa meniup makanan panas agar cepat dingin. Padahal, kebiasaan seperti tidak baik untuk kesehatan. Ya, walaupun tiupan udara dari mulut tidak sepenuhnya kotor, tapi ternyata ada berbagai kuman hingga virus yang kemungkinan bisa terbawa ke makanan.

Benar sekali, potensi kuman dan virus di dalam mulut berpindah ke makanan akan semakin besar. Terlebih jika makanan Anda ditiupkan oleh orang lain, tentu bahayanya akan semakin berlipat ganda.

Contoh sederhananya, virus influenza dan TBC yang bisa menyebar secara langsung melalui udara. Bahkan, penyakit seperti hepatitis bisa menular juga melalui udara yang ditiup ke dalam makanan panas.

Baca juga: Ciri-ciri Wadah Makanan Plastik yang Aman Bagi Kesehatan

Senyawa Kimia saat Meniup Makanan Panas


Secara ilmiah, meniup makanan panas ternyata sangat berbahaya. Uap air yang bereaksi dengan gas karbondioksida (CO2) dari mulut, akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid). Nah, senyawa tersebut bisa memicu adanya ketidakseimbangan pH dalam darah, seperti yang dilaporkan oleh Idntimes.com (3/5/2018).

Kendati demikian hal ini masih menjadi perdebatan karena reaksi uap air (H2O) dan CO2 terjadi pada suhu dan tekanan tinggi. Selain itu, asam karbonat (H2CO3) baru terbentuk pada suhu 25 derajat celcius, Kc = 1.70 x 10-3. Perlu diketahui pula, H2CO3 termasuk asam yang lemah layaknya cuka yang cukup aman jika masuk ke dalam tubuh.

Bahaya Meniup Makanan dan Minuman Panas (crowditz.com)
Bahaya Meniup Makanan dan Minuman Panas (crowditz.com)


Meniup Makanan Panas Memicu Batu Ginjal


Walau masih terbilang cukup aman, Anda jangan senang dulu. Sebab, akan muncul masalah lain jika makanan panas tadi mengandung kalsium oksida (CaO). 

Jadi, saat makanan panas yang mengandung senyawa CaO ditiup, pasti akan bereaksi dengan CO2 dalam pernapasan yang bakal menghasilkan batu kapur (CaCO3). Inilah bahaya utamanya, karena endapan CaCO3 dalam jumlah banyak bisa memicu terbentuknya batu ginjal.

Etika Buruk Meniup Makanan Panas


Tak hanya membahayakan kesehatan, di sejumlah negara seperti di Amerikan Serikat, meniup makanan panas dianggap melanggar etika makan. Warga di Amerika Serikat lebih memilih menunggu makanan dan minuman panas sampai suhunya turun, kemudian menyantapnya.

Islam Melarang Meniup Makanan dan Minuman Panas


Di samping itu, ada beberapa hadis yang melarang meniup makanan dan minuman. Bagi siapa saja yang mengikuti petunjuk dalam hadis tentu akan merasakan manfaatnya.

1. Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ…

Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153).

2. Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,


أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

Mengapa Makanan dan Minuman Panas Dilarang Ditiup?


An-Nawawi mengatakan,


والنهي عن التنفس في الإناء هو من طريق الأدب مخافة من تقذيره ونتنه وسقوط شئ من الفم والأنف فيه ونحو ذلك

Larangan bernapas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya. (Syarh Shahih Muslim, 3/160)

Hal yang sama juga disampaikan Ibnul Qoyim,


وأما النفخ في الشراب فإنه يكسبه من فم النافخ رائحة كريهة يعاف لأجلها ولا سيما إن كان متغير الفم وبالجملة : فأنفاس النافخ تخالطه ولهذا جمع رسول الله صلى الله عليه و سلم بين النهي عن التنفس في الإناء والنفخ فيه

Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulup orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215), seperti yang disadur dari Konsultasisyariah.com (29/5/2013).

Setelah mengetahui alasan mengapa meniup makanan dan minuman panas tidak baik untuk kesehatan serta dilarang oleh agama Islam, apakah Anda masih akan melakukannya? 

Apabila kebiasaan tersebut tidak ada manfaatnya dan justru merugikan, lebih baik ditinggalkan saja. Lagian, Anda masih bisa menunggu makanan dan minuman panas sampai terasa hangat atau cukup dingin sehingga aman untuk kesehatan.

Baca juga: 20 Kebiasaan Unik Cara Makan Orang Indonesia yang Tak Dilakukan di Negara Lain

Jika artikel Njajan.com bermanfaat, jangan lupa like dan share ke teman-teman yang lain. Terima kasih.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama