10 Makanan Khas Daerah Ini Jadi Favorit di Film Aruna dan Lidahnya

Makanan Khas Daerah di Film Aruna dan Lidahnya (cosmopolitan.co.id)

Njajan.com - Film Aruna & Lidahnya tayang di bioskop pertama kali pada tanggal 27 September 2018. Dari judulnya sudah kelihatan, kalau film ini tidak jauh-jauh dari kuliner dan makanan khas daerah di Indonesia.

Memang benar, film Aruna dan Lidahnya diangkat dari novel karya Laksi Pamuntjak. Film ini menceritakan petualangan Aruna dan teman-temannya dalam berburu makanan nusantara di empat daerah, seperti Singkawang, Pontianak, Pamekasan, dan Surabaya.

Sebenarnya, mereka tidak fokus dalam hal berburu kuliner khas daerah. Aruna dan teman-teman pergi ke beberapa daerah tersebut untuk menyelidiki wabah flu burung.

Nah, sambil menyelam minum air, mereka kerja tapi juga mencicipi berbagai masakan daerah setempat.

Baca juga: 10 Tempat Nongkrong dan Berburu Kuliner Instagramable Surabaya

Siapa saja pemeran Film Aruna dan Lidahnya? Wajah mereka tentu sudah tak asing di dunia perfilman Indonesia, di antaranya Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Oka Antara, dan Hanna Al Rashid, seperti yang disampaikan Kompas.com (28/9/2018).

Kalau kulinernya, makanan khas daerah apa saja yang dilahap sepanjang perjalanan mereka? Banyak sekali, seperti makanan khas Surabaya, makanan khas Pontianak, makanan khas Pamekasan, serta masakan khas Singkawang.

Lebih jelasnya, berikut makanan khas daerah yang jadi favorit di Film Aruna & Lidahnya.

1. Rawon Surabaya

Rawon Surabaya (infokuliner.com)
Rawon Surabaya (infokuliner.com)


Kota pertama yang dikunjungi adalah Surabaya. Tentu makanan khas Surabaya banyak sekali, tapi yang disantap Aruna dan teman-teman ialah Rawon. Mereka makan Rawon Iga Sapi dengan tambahan telur asin.

2. Rujak Soto Surabaya

Rujak Soto Banyuwangi (inigresik.com)
Rujak Soto Banyuwangi (inigresik.com)


Rujak Soto sebenarnya termasuk makanan khas Banyuwangi, tapi di Film Aruna dan Lidahnya ternyata hidangan tersebut juga tersedia di Surabaya.

Rujak Soto adalah sayuran yang dikasih bumbu kacang, lalu disiram kuah soto bening dan ditaburi potongan cingur sapi.

Mungkin yang belum mencicipi Rujak Soto akan merasa aneh. Sama seperti Aruna yang terlihat dalam adegan kurang menyukai Rujak Soto.

3. Kacang Kuah Surabaya

Kacang Kuah Surabaya (travelingyuk.com)
Kacang Kuah Surabaya (travelingyuk.com)


Kalau berkunjung ke Surabaya siapapun tidak akan pernah kelaparan. Kacang Kuah Surabaya jadi kuliner yang biasanya dihidangkan pada pagi atau malam hari.

Kacang Kuah adalah sajian kacang dengan kuah jahe bersantan yang dapat dimakan bersama cakwe goreng.

Selain Kacang Kuah, penjualnya sering kali juga menyajikan Kacang Kowa. Kacang Kowa adalah campuran kacang tanah, kacang hijau, tahwa yang disiram kuah jahe dan santan kental, kemudian terakhir diberi cakwe.

4. Campor Lorjuk Pamekasan Madura

Campor Lorjuk Pamekasan Madura (sumeneptravel.wordpress.com)
Campor Lorjuk Pamekasan Madura (sumeneptravel.wordpress.com)


Setelah puas di Surabaya, Aruna dan Lidahnya melanjutkan perjalanan ke Pamekasan Madura. Di sini, Aruna dan teman-teman makan Campor Lorjuk. Apa itu Lorjuk? Ternyata makanan ini sejenis kerang laut yang hanya ada di pesisir Madura.

Meski begitu, penyajiannya sekilas tak jauh beda dengan soto. Kuah Campor Lorjuk terdapat campuran petis dengan isian lontong, soun, kacang, tauge, petek, dan daging Lorjuk.

5. Soto Lamongan

Soto Lamongan (detik.com)
Soto Lamongan (detik.com)


Walau berada di Pamekasan, Aruna dan kawan-kawan juga menyantap Soto Lamongan. Soto Lamongan terkenal dengan kuahnya yang bening segar ditambah suwir-suwir daging ayam, bumbu koya, dan kuah kaya rasa.

6. Pengkang

Pengkang (pengkangpontianak.blogspot.com)
Pengkang (pengkangpontianak.blogspot.com)


Nama makanan Pengkang terdengar asing oleh masyarakat di Pulau Jawa. Soalnya, Pengkang adalah makanan khas Pontianak, Kalimantan Barat.

Penyajian Pengkang sekilas mirip lemper karena terbuat dari ketan dan dibungkus daun pisang, lalu dibakar. Bedanya, bentuk Pengkang segitiga, dijepit dengan bambu dan isinya ebi serta lobak asin.

7. Nasi Goreng Pontianak

Nasi Goreng Pontianak (kulineranpontianak.blogspot.com)
Nasi Goreng Pontianak (kulineranpontianak.blogspot.com)


Makanan sejuta umat Nasi Goreng mudah sekali ditemukan di semua daerah Indonesia. Namun, berbeda dengan Nasi Goreng Pontianak. Nasi goreng ini menjadi spesial di Film Aruna dan Lidahnya.

Sebab, tujuan Aruna selain melakukan investigasi wabah flu burung, dia juga mencari resep Nasi Goreng Pontianak buatan pembantunya yang terkenal lezat.

8. Mie Kepiting Singkawang

Mie Kepiting Singkawang (konsumenreview.com)
Mie Kepiting Singkawang (konsumenreview.com)


Dalam Film Aruna dan Lidahnya, Mie Kepiting Singkawang digambarkan sebagai surga, saking enaknya. Mungkin siapapun yang melihatnya langsung menelan ludah. Ini karena daging kepiting yang terlihat menggoda disertai mie kecil-kecil.

9. Choi Pan Singkawang

Choi Pan Singkawang (twitter.com)
Choi Pan Singkawang (twitter.com)


Setelah menikmati lezatnya Mie Kepiting Singkawang, Aruna juga mencicipi Choi Pan, camilan khas Kalimantan Barat.

Choi Pan adalah kue gurih yang terbuat dari tepung beras kemudian isiannya bengkoang, talas atau kucai. Proses memasaknya dikukus dan disiram dengan minyak bawang putih goreng.

10. Mie Loncat Singkawang

Mie Loncat Singkawang (dwifitri.com)
Mie Loncat Singkawang (dwifitri.com)


Belum beranjak ke mana-mana, dalam adegan Film Aruna dan Lidahnya tampak ada penjual yang melemparkan mie cukup tinggi kemudian ditangkap lagi dengan saringan secara atraktif.

Ternyata makanan khas daerah ini adalah Mie Loncat Singkawang. Pembuatan mie ini harus dilempar karena mie mudah menempel kalau sudah dingin.

Itu tadi beberapa makanan khas daerah yang jadi favorit di Film Aruna dan Lidahnya. Dari sajian kuliner tadi, kira-kira jenis makanan apa saja yang belum pernah kalian santap?

Pastinya banyak kan? Daripada penasaran langsung saja melihat  trailer Film Aruna & Lidahnya berikut:


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama